Golongan dan Kedudukan Penuntut Ilmu

Para penuntut ilmu terbagi atas 3 golongan. Pertama, golongan yang mencari ilmu demi menyebarkan kebodohan dan perselisihan. Kedua, golongan yang mencari ilmu demi meraih gengsi dan mengukuhkan penipuan. Ketiga, golongan yang menuntut ilmu demi meningkatkan pemahaman dan akal.

Golongan yang menuntut ilmu demi kebodohan dan perselisihan berbahaya dan suka berselisih, suka tampil memberikan pendapat dalam berbagai forum untuk meramaikan pembicaraan ilmu dan sifat kesabaran (hilm). Seringkali mereka mengenakan pakaian kekhusyukan, walaupun tidak pernah memiliki wara’ (kesungguhan dalam menjaga aturan agama). Akibatnya Allah akan memberikan  siksaan yang hebat dengan menumbuk hidung dan memotong pinggang mereka.

Golongan yang mencari dan menuntut ilmu demi dominasi dan penipuan, cenderung berpura-pura dan suka menjilat. Bersikap menguasai pada orang-orang sederajat, tetapi merendah di hadapan orang kaya. Tatanan agama mereka hancurkan demi mengunyah makanan lezat orang kaya. Akibatnya Allah akan membutakan penglihatan mereka dan menghapuskan jejak mereka dari khazanah orang-orang berilmu.

Golongan yang menuntut ilmu demi pemahaman dan akal sering berduka cita dan begadang pada waktu malam. Seringkali menggantungkan peci pada ujung serbannya dan selalu berdiri untuk shalat di kegelapan malam. Mereka beramal dalam ketakutan, banyak merasa malu, dan berdoa dengan penuh damba, namun tetap mengerti dinamika masyarakat dan memedulikan keadaan saudara-saudara yang mereka percaya.

Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama. (QS. Fathir [35] : 28)

Yang dimaksud dengan ulama dalam ayat ini ialah orang-orang yang berilmu dan  mengetahui kebesaran dan kekuasaan Allah dan Allah akanmemperkuat posisi mereka di dunia dan mengampuni mereka di akhirat. Golongan ini akan senantiasa mengajarkan ilmu pengetahuan kepada orang lain, hingga dia paham serta mengamalkannya, karena yang demikian itu lebih baik daripada mendapatkan mendapatkan harta kekayaan dunia yang harganya sangat mahal.

Allah, SWT berfirman :

Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: “Berlapang-lapanglah dalam majlis”, maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: “Berdirilah kamu”, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. Al Mujaadilah [58] : 11)

Orang bertakwa dan berilmu akan senantiasa mengamalkan ilmunya dan mengajarkannya kepada orang-orang yang membutuhkannya. Namun hendaknya seorang muslim juga senantiasa  berupaya sekuat tenaga mencari dan menuntut ilmu demi mendapatkan kebenaran yang hakiki. Setiap muslim seharusnya senantiasa  menumbuhkan semangat berdakwah dalam dirinya.

Rasulullah mengajarkan bahwa dunia hanyalah untuk empat golongan manusia :

Pertama, seseorang yang diberi harta dan ilmu pengetahuan oleh Allah, kemudian dia bertakwa kepada Tuhan-Nya, menyambung tali persaudaraan dan beramal baik dengannya karena mencari keridhaan Allah, maka dia berada pada kedudukan yang paling utama.

Kedua, seseorang yang telah diberi ilmu pengetahuan oleh Allah tetapi tidak diberi harta kekayaan, sedangkan ia mengajarkan ilmu dan senantiasa berniat beramal dengan harta jika dia memilikinya , maka dia mendapatkan pahala sama dengan orang yang beramal dengan hartanya. Orang ini diberi kedudukan yang utama.

Ketiga, seseorang yang diberi harta kekayaan oleh Allah tetapi tidak diberi ilmu pengetahuan, hingga dia menghabiskan hartanya tanpa ilmu, dan dia tidak bertakwa kepada Tuhannya, tidak menyambung tali persaudaraan, dan tidak pula beramal sebagaimana yang ditentukan oleh Allah, maka dia diberi kedudukan yang paling buruk.

Keempat, seseorang yang tidak diberi harta oleh Allah dan tidak pula diberi ilmu pengetahuan , namun bertakwa kepada Allah, kemudian dia berkata “ seandainya aku mempunyai harta, niscaya aku akan melakukan amal dengan hartaku sebagaimana amal yang dilakukan si Fulan.” Dengan demikian kemudian dia mendapatkan timbangan amal yang sama dengan si Fulan.

Dengan ilmu yang bermanfaat, individu dan masyarakat dapat mewujudkan kebesaran dan membangun peradaban. Menempuh jalan ilmu yang bermanfaat adalah jalan menuju surga, dengan izin Allah SWT.

4 respons untuk ‘Golongan dan Kedudukan Penuntut Ilmu

    • Guru adalah orang yang pekerjaannya mengajar (dalam bidang tertentu dan atau bidang yang dikuasainya), kalau mengacu kepada definisi ulama yg dikupas di atas, belum tentu guru merupakan ulama, yang ciri khas utama seorang ulama adalah takut kepada Allah, SWT.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s