Robot HP

ROBOT HP

Andi Hasad
Program Studi Teknik Elektronika
Fakultas Teknik, Universitas Islam 45 (UNISMA)
Jl. Cut Meutia No. 83 Bekasi 17113
Telp. +6221-88344436, Fax. +6221-8801192
Website: andihasad.com, Email: andihasad@yahoo.com

Peneliti Kanada  mencoba mengintegrasikan robot dalam kehidupan kita sehari-hari. Robot tersebut dapat menari, menangis dan melakukan aktivitas layaknya manusia dengan ponsel (HP) sebagai badan dan wajahnya. Robot, yang disebut Callo dan Cally, adalah Robot  ponsel dengan anggota badan.

Cally berdiri sekitar 7 inci tinggi,  berjalan, menari, dan dapat meniru perilaku manusia sedangkan Callo berdiri sekitar 9 inci  dan wajahnya, yang merupakan tampilan layar ponsel, mampu menunjukkan ekspresi wajah manusia ketika ia menerima-mengirim pesan teks. Ketika sedang menerima sinyal emoticon senyum, Callo berdiri di atas satu kaki, melambaikan kedua lengannya dan tersenyum. Jika ia menerima sinyal emotion berkerut, bahunya kemerosotan dan dia akan menangis. Jika ia mendapat pesan darurat, atau yang benar-benar sedih, dia akan melambaikan tangannya dengan panik.

Ji- Dong Yim, seorang mahasiswa PhD di bidang seni dan teknologi interaktif di Universitas Simon Fraser  di Vancouver, Kanada, mengatakan pada dasarnya sistemnya sederhana. Robot dapat berkomunikasi satu sama lain, misalnya saat tuan mereka berada dipanggilan video.

“Bila Anda memindahkan robot, robot saya akan memindahkan hal yang sama, dan sebaliknya, sehingga kita bisa berbagi perasaan emosional menggunakan ‘fisik pintar’ ponsel robot,” katanya dalam rilis SFU.

Robot, yang terbuat dari bagian ponsel Nokia N82 dan komponen dari kit robot Bioloid, dapat mendeteksi wajah manusia menggunakan perangkat lunak OpenCV. Cally bahkan dapat melacak ekspresi wajah pengguna ‘saat panggilan telepon’.Robot dapat diprogram untuk bergerak dengan cara tertentu ketika menerima panggilan dari nomor telepon tertentu.

Konsep yang sama dapat digunakan untuk membuat robot penolong lain berkomunikasi dengan orang lain dan membangun keintiman jangka panjang dengan mereka, kata peneliti tersebut.
sumber : Popular Science

Komunikasi Selular GSM

KOMUNIKASI SELULAR GSM

Andi Hasad
Program Studi Teknik Elektronika
Fakultas Teknik, Universitas Islam 45 (UNISMA)
Jl. Cut Meutia No. 83 Bekasi 17113
Telp. +6221-88344436, Fax. +6221-8801192
Website: andihasad.com, Email: andihasad@yahoo.com

Definisi Komunikasi Selular

Sebuah sistem komunikasi bergerak selular menggunakan sejumlah besar pemancar berdaya rendah  untuk menciptakan sel (daerah geografis) layanan dasar dari sistem komunikasi nirkabel (tanpa kabel).  Variabel tingkat daya antena pemancar, memungkinkan sel-sel diubah ukurannya menyesuaikan kepadatan pelanggan dan permintaan dalam suatu wilayah tertentu.

Gambar 1. Konsep Sel

Sebagai pengguna ponsel yang bergerak dari sel ke sel, percakapan dilakukan dengan teknik hand off antara sel-sel untuk mempertahankan layanan komunikasi agar  berjalan lancar (tidak terputus).   Saluran frekuensi yang digunakan dalam satu sel dapat digunakan kembali di sel lain yang letaknya agak jauh. Sel dapat ditambahkan untuk mengakomodasi pertumbuhan pelanggan , menciptakan sel-sel baru di daerah yang belum terlayani atau overlay sel di daerah yang telah terlayani.

Gambar 2. Prinsip dasar komunikasi selular

Sejarah dan perkembangan GSM

Teknologi komunikasi selular sebenarnya sudah berkembang dan banyak digunakan pada awal tahun 1980-an, diantaranya sistem C-NET yang dikembangkan di Jerman dan Portugal oleh Siemens, sistem RC-2000 yang dikembangkan di Prancis, sistem NMT yang dikembangkan di Belanda dan Skandinavia oleh Ericsson, serta sistem TACS yang beroperasi di Inggris. Namun teknologinya yang masih analog membuat sistem yang digunakan bersifat regional sehingga sistem antara negara satu dengan yang lain tidak saling kompatibel dan menyebabkan mobilitas pengguna terbatas pada suatu area sistem teknologi tertentu saja (tidak bisa melakukan roaming antar negara).

Teknologi analog yang berkembang, semakin tidak sesuai dengan perkembangan masyarakat Eropa yang semakin dinamis, maka untuk mengatasi keterbatasannya, negara-negara Eropa membentuk sebuah organisasi pada tahun 1982 yang bertujuan untuk menentukan standar-standar komunikasi selular yang dapat digunakan di semua negara Eropa. Organisasi ini dinamakan Group Special Mobile (GSM). Organisasi ini memelopori munculnya teknologi digital selular yang kemudian dikenal dengan nama Global System for Mobile Communication atau GSM.

Gambar 3. Perpindahan Sel Menggunakan Teknik Handoff

GSM muncul pada pertengahan 1991 dan akhirnya dijadikan standar telekomunikasi selular untuk seluruh Eropa oleh ETSI (European Telecomunication Standard Institute). Pengoperasian GSM secara komersil baru dapat dimulai pada awal kuartal terakhir 1992 karena GSM merupakan teknologi yang kompleks dan butuh pengkajian yang mendalam untuk bisa dijadikan standar. Pada September 1992, standar type approval untuk handphone disepakati dengan mempertimbangkan dan memasukkan puluhan item pengujian dalam memproduksi GSM. Pada awal pengoperasiannya, GSM telah mengantisipasi perkembangan jumlah penggunanya yang sangat pesat dan arah pelayanan per area yang tinggi, sehingga arah perkembangan teknologi GSM adalah DCS (Digital Cellular System) pada alokasi frekuensi 1800 Mhz. Dengan frekuensi tersebut, akan dicapai kapasitas pelanggan yang semakin besar per satuan sel. Selain itu, dengan luas sel yang semakin kecil akan dapat menurunkan kekuatan daya pancar handphone, sehingga bahaya radiasi yang timbul terhadap organ kepala akan dapat di kurangi. Pemakaian GSM kemudian meluas ke Asia dan Amerika, termasuk Indonesia.

Indonesia awalnya menggunakan sistm telepon selular analog yang bernama AMPS (Advances Mobile Phone System) dan NMT (Nordic Mobile Telephone). Namun dengan hadir dan dijadikannnya standar sistem komunikasi selular membuat sistem analog perlahan menghilang, tidak hanya di Indonesia, tapi juga di Eropa. Pengguna GSM pun semakin lama semakin bertambah. Pada akhir tahun 2005, pelanggan GSM di dunia telah mencapai 1,5 triliun pelanggan. Akhirnya GSM tumbuh dan berkembang sebagai sistem telekomunikasi seluler yang paling banyak digunakan di seluruh dunia.

Spesifikasi teknis GSM

Di Eropa, pada awalnya GSM didesain untuk beroperasi pada frekuensi 900 Mhz. Pada frekuensi ini, frekuensi uplinks-nya digunakan frekuensi 890–915 MHz , sedangkan frekuensi downlinksnya menggunakan frekuensi 935–960 MHz. Bandwith yang digunakan adalah 25 Mhz (915–890 = 960–935 = 25 Mhz), dan lebar kanal sebesar 200 Khz. Dari keduanya, maka didapatkan 125 kanal, dimana 124 kanal digunakan untuk suara dan satu kanal untuk sinyal. Pada perkembangannya, jumlah kanal 124 semakin tidak mencukupi dalam pemenuhan kebutuhan yang disebabkan pesatnya pertambahan jumlah pengguna. Untuk memenuhi kebutuhan kanal yang lebih banyak, maka regulator GSM di Eropa mencoba menggunakan tambahan frekuensi untuk GSM pada band frekuensi di range 1800 Mhz dengan frekuensi 1710-1785 Mhz sebagai frekuensi uplinks dan frekuensi 1805-1880 Mhz sebagai frekuensi downlinks. GSM dengan frekuensinya yang baru ini kemudian dikenal dengan sebutan GSM 1800, yang menyediakan bandwidth sebesar 75 Mhz (1880-1805 = 1785–1710 = 75 Mhz). Dengan lebar kanal yang tetap sama yaitu 200 Khz sama, pada saat GSM pada frekuensi 900 Mhz, maka pada GSM 1800 ini akan tersedia sebanyak 375 kanal. Di Eropa, standar-standar GSM kemudian juga digunakan untuk komunikasi railway, yang kemudian dikenal dengan nama GSM-R.

Gambar 4. Sistem Komunikasi Selular Digital

Arsitektur jaringan GSM

Secara umum, network element dalam arsitektur jaringan GSM dapat dibagi menjadi:

  1. Mobile Station (MS)
  2. Base Station Sub-system (BSS)
  3. Network Sub-system (NSS),
  4. Operation and Support System (OSS)

Secara bersama-sama, keseluruhan network element di atas akan membentuk sebuah PLMN (Public Land Mobile Network).

Mobile Station atau MS merupakan perangkat yang digunakan oleh pelanggan untuk melakukan pembicaraan. Terdiri atas:

  • Mobile Equipment (ME) atau handset, merupakan perangkat GSM yang berada di sisi pengguna atau pelanggan yang berfungsi sebagai terminal transceiver (pengirim dan penerima sinyal) untuk berkomunikasi dengan perangkat GSM lainnya.
  • Subscriber Identity Module (SIM) atau SIM Card, merupakan kartu yang berisi seluruh informasi pelanggan dan beberapa informasi pelayanan. ME tidak akan dapat digunakan tanpa SIM didalamnya, kecuali untuk panggilan darurat. Data yang disimpan dalam SIM secara umum, adalah:
  1. IMMSI (International Mobile Subscriber Identity), merupakan penomoran pelanggan.
  2. MSISDN (Mobile Subscriber ISDN), nomor yang merupakan nomor panggil pelanggan.

Base Station System atau BSS, terdiri atas:

  • BTS Base Transceiver Station, perangkat GSM yang berhubungan langsung dengan MS dan berfungsi sebagai pengirim dan penerima sinyal.
  • BSC Base Station Controller, perangkat yang mengontrol kerja BTS-BTS yang berada di bawahnya dan sebagai penghubung BTS dan MSC

Network Sub System atau NSS, terdiri atas:

  • Mobile Switching Center atau MSC, merupakan sebuah network element central dalam sebuah jaringan GSM. MSC sebagai inti dari jaringan seluler, dimana MSC berperan untuk interkoneksi hubungan pembicaraan, baik antar selular maupun dengan jaringan kabel PSTN, ataupun dengan jaringan data.
  • Home Location Register atau HLR, yang berfungsi sebagai sebuah database untuk menyimpan semua data dan informasi mengenai pelanggan agar tersimpan secara permanen.
  • Visitor Location Register atau VLR, yang berfungsi untuk menyimpan data dan informasi pelanggan.
  • Authentication Center atau AuC, yang diperlukan untuk menyimpan semua data yang dibutuhkan untuk memeriksa keabsahaan pelanggan. Sehingga pembicaraan pelanggan yang tidak sah dapat dihindarkan.
  • Equipment Identity Registration atau EIR, yang memuat data-data pelanggan.

Operation and Support System atau OSS, merupakan sub sistem jaringan GSM yang berfungsi sebagai pusat pengendalian, diantaranya fault management, configuration management, performance management, dan inventory management.

Frekuensi pada 3 Operator Terbesar di Indonesia

  1. Indosat : 890 – 900 Mhz (10 Mhz)
  2. Telkomsel : 900 – 907,5 Mhz (7,5 Mhz)
  3. Excelcomindo : 907,5 – 915 Mhz (7,5 Mhz)

Keunggulan GSM sebagai Teknologi Generasi Kedua (2G)

GSM, sebagai sistem telekomunikasi selular digital memiliki keunggulan yang jauh lebih banyak dibanding sistem analog, di antaranya:

  • Kapasitas sistem lebih besar, karena menggunakan teknologi digital dimana penggunaan sebuah kanal tidak hanya diperuntukkan bagi satu pengguna saja. Sehingga saat pengguna tidak mengirimkan informasi, kanal dapat digunakan oleh pengguna lain.
  • Sifatnya yang sebagai standar internasional memungkinkan international roaming
  • Dengan teknologi digital, tidak hanya mengantarkan suara, tapi memungkinkan servis lain seperti teks, gambar, dan video.
  • Keamanan sistem yang lebih baik
  • Kualitas suara lebih jernih dan peka.
  • Mobile (dapat dibawa kemana-mana)

Bagaimanapun, keunggulan GSM yang beragam pantas saja membuatnya menjadi sistem telekomunikasi selular terbesar penggunanya di seluruh dunia.

Tabel 1. Perbandingan Analog dan Digital

Analog Digital
Standard EIA-553 (AMPS) IS-54 (TDMA + AMPS)
Spectrum 824 MHz to 891 MHz 824 MHz to 891 MHz
Channel Bandwidth 30 kHz 30 kHz
Channels 21 CC / 395 VC 21 CC / 395 VC
Conversations per Channel 1 3 or 6
Subscriber Capacity 40 to 50 Conversations per cell 125 to 300 Conversations per cell
TX / RCV Type Continuous Time sharedbursts
Carrier Type Constant phase Variable frequency Constant frequency Variable phase
Mobile/Base Relationship Mobile slaved to base Mobile Authority shared cooperatively
Privacy Poor Better—easily scrambled
Noise lmmunity Poor High
Fraud Detection ESN plus optional password (PIN) ESN plus optional password (PIN)

SIMPATIK UNISMA (http://simpatikunisma.net),  Download Tutorial

Sumber :

Hasad Andi, 2005, Modul Teknik Telekomunikasi, Teknik Elektro UNISMA, Bekasi

http://id.wikipedia.org, diakses pada 20 April 2010

http://www.iec.org,  diakses pada 20 April 2010

Blok Diagram dan Komponen HP

BLOK DIAGRAM DAN KOMPONEN HP

Andi Hasad
Program Studi Teknik Elektronika
Fakultas Teknik, Universitas Islam 45 (UNISMA)
Jl. Cut Meutia No. 83 Bekasi 17113
Telp. +6221-88344436, Fax. +6221-8801192
Website: andihasad.com, Email: andihasad@yahoo.com

Cara kerja HP Secara Umum :

HP bekerja sebagai Receiver (Rx) atau penerima ketika ada gelombang elektromagnetik yang diterima (sesuai dengan frekuensi yang digunakan). Gelombang elektromagnetik tersebut kemudian diproses di bagian processor yang di dalamnya melibatkan CPU, EEPROM, RAM, DSP maupun Multimode Adaptor. Setelah itu hasilnya dikeluarkan oleh bagian output lalu direspon oleh user (pemakai) yang memberikan input. Inputan dari user ini kemudian diproses lalu dipancarkan ke bagian  Transmitter (Tx).

Blok diagram HP secara garis besar terdiri dari :

1. Blok Penerima (Rx)

2. Blok Processor

3. Blok Power Supply

4. Blok Pengirim (Tx)

Selengkapnya dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar 1. Blok Diagram HP

Komponen HP terdiri dari komponen utama dan komponen pendukung :

1. Komponen Utama

1.1. Rangkaian Transmisi (Tx)

Berfungsi untuk mentransmisikan dan menghubungkan data HP dengan komponen lain, contohnya memindahkan foto ponsel ke ponsel yang lain menggunakan infrared. Bagian ini terdiri dari :

  • Tx Antena
  • RF Power
  • Tx Filter
  • RF Driver
  • Tx VCO
  • Mixer

1. 2. Rangkaian Receiver (Rx)

Berfungsi sebagai penyaring sinyal yang diterima HP dari Base Transceiver Station (BTS) operator. Bagian ini terdiri dari :

  • Rx Antena
  • Rx VCO
  • 26 MHz Crystal Osilator (Frequency Shynthesizer)
  • IF-I
  • IF-II
  • IF Module

1.3. Rangkaian Processor

Berfungsi sebagai  pusat pengolahan data,  menginstruksikan proses penyimpanan data ke memori. Rangkaian  ini terdiri dari :

  • Central Processing Unit (CPU)
  • Electrically Ereable Programable Only Memory (EEPROM)
  • Random Access Memory (RAM)
  • Digital Signal Processor (DSP)
  • Multimode Adaptor (MMA) atau User Interface (UI)
  • Flash ROM

1.4. Rangkaian Power Supply

Berfungsi sebagai penyedia dan pengatur tegangan ke seluruh rangkaian komponen sesuai dengan kebutuhannya. Rangkaian ini antara lain terdiri dari :

  • Baterai
  • IC Power Supply
  • IC Charging

 2. Komponen pendukung

  • Komponen Input : Keypad, Mikrofon, Radio, Kamera
  • Komponen Output : Liquid Colour Display (LCD), Ear Piece, Buzzer, Light Emmited Diode (LED), Vibrator, Switch on / off, Konektor (Mic, Baterai Antena)
  • Komponen Input-Output : konektor SIM Card, Kabel, Infra Red (IR), Bluetooth, External-Internal / Plug In

Gambar 2. PCB Nokia 3210 (Tampak Depan)

Gambar 3. PCB Nokia 3210 (Tampak Belakang)

Gambar 4. PCB Nokia 6600

Referensi :

Arman Budi Djanir M.,  2004, Cara Praktis memperbaiki Ponsel, Gavamedia, Yogyakarta

Daniswara Soni, Riyan, 2006, Mencari dan Memperbaiki Kerusakan pada Handphone, Kawan Pustaka, Depok

Andi Hasad, 2004, Modul Teknik Telekomunikasi, Teknik Elektro (D3) UNISMA, Bekasi

Irawan Armin,  2005, Cara Praktis Jadi Teknisi Handphone, Fadillah Print, Surabaya

Tabloid Ponsel , Mazter  – Roaming

Bacaan terkait :

Reparasi HP

Reparasi HP

REPARASI HP

Andi Hasad
Program Studi Teknik Elektronika
Fakultas Teknik, Universitas Islam 45 (UNISMA)
Jl. Cut Meutia No. 83 Bekasi 17113
Telp. +6221-88344436, Fax. +6221-8801192
Website: andihasad.com, Email: andihasad@yahoo.com

1. Reparasi HP

Alat dan Bahan yang diperlukan untuk reparasi Hp adalah sebagai berikut :

Gambar 1. Peralatan Reparasi HP

1.    1.   Buku Skematik Hp

Buku skematik hp ini sangat diperlukan dalam melakukan reparasi untuk membaca jalur komponen hp. Fungsi: Untuk membaca Jalur Hp yang putus sehingga dapat dilakukan teknik jamper.

  1. 2.  Solder Uap (Blower)

Suatu alat yang wajib dimiliki oleh seorang teknisi Hp.

Alat ini juga sering disebut solder Uap karena memiliki Heater(panas) dan Air (udara) yang dapat kita atur panas tekanan udaranya. Fungsi: – Untuk mencairkan timah – Untuk mencabut/mengangkat dan mematri komponen(IC)

  1. 3.  DC Power Supply

Sumber tegangan yang Voltagenya bisa kita ukur sesuai dengan kebutuhan Hp, alat ini juga sering digunakan untuk mengecek kondisi Hp masih hidup atau tidak. Fungsi: – Untuk menganalisa tegangan (V) dan Ampere (A) atau yang sering disebut dengan analisa power supply.         – Untuk mengecek kerusakan pada ponsel

  1. 4.  Solder Manual

Solder yang digunakan tidak terlalu panas dengan daya 25 watt. Fungsi: Untuk mematri komponen

  1. 5.  Multitester

Alat ini sangat penting untuk dimiliki oleh seorang teknisi ponsel karena memiliki banyak manfaat untuk mengetahui masih bagus atau tidak. Fungsi: – Untuk mengukur komponen –  Untuk mengecek hubungan antar komponen (Jalur) –  Untuk Mengecek Batteray

  1. 6.  BGA Plate

Suatu alat yang sering digunakan oleh teknisi untuk menjepit PCB Ponsel agar tidak bergerak pada saat pelepasan/pemasangan komponen, biasanya terbuat dari besi berani. Fungsi: Untuk menjepit PCB

  1. 7.  Timah Paste

IC yang sering dicabut akan menyebabkan kaki IC menjadi pendek/hilang, maka perlu untuk membuat kaki IC yang sering disebut dengan teknik pengecoran kaki IC. Fungsi: Mencetak ulang kaki IC

  1. 8.  Solder Paste

Terkadang yang sering kita pakai akan meninggalkan kotoran/bekas timah yang akan mengakibatkan solder tidak panas. Maka mata solder perlu dibersihkan dengan timah paste. Fungsi: Untuk membersihkan mata solder

  1. 9.  Cairan IPA (Tiner Inpala)

Cairan ini sering digunakan oleh teknisi untuk membersihkan PCB Ponsel. Fungsi: Untuk membersihkan PCB

  1. 10. Kawat Jumper(Handsfree)

Kawat  ini digunakan untuk menghubungkan jalur yang putus (Jumper) atau lebih terkenal dengan sebutan teknik jumper. Fungsi: Untuk menjumper jalur yang putus

  1. 11. Tools kit

Separangkat obeng yang digunakan untuk membuka cassing ponsel    terdiri dari :

  • Obeng Variasi
  • Tang Siemens
  • Pinset lurus dan lengkung
  • ”U” untuk membuka cassing 7450
  • Obeng T6

     1.  12. Timah 0,3

Timah yang digunkan untuk mematri komponen berukuran kecil sebesar 0,3 Fungsi: Untuk mematri komponen

  1. 13.  Songka Padat / Fluks

Bahan ini digunakan pada saat melepas komponen/IC, dioleskan pada body komponen yang hendak dicabut. Fungsi: mempercepat pencairan timah.

  1. 14. Lampu Service

Lampu ini digunakan saat melakukan reparasi ponsel pada malam hari. Fungsi: Memberikan penerangan.

  1. 15. Cetakan kaki IC

Alat ini digunakan untuk mencetak ulang kaki IC

  1. 16. Pinset

Ada dua jenis pinset yang digunakan oleh teknisi ponsel yaitu pinset lengkung dan lurus. Fungsi: Untuk menjepit komponen pada saat hendak dilepas/dipatri.

 Gambar 2. Contoh PCB HP (Nokia 6600)

Referensi :

Arman Budi Djanir M.,  2004, Cara Praktis memperbaiki Ponsel, Gavamedia, Yogyakarta

Daniswara Soni, Riyan, 2006, Mencari dan Memperbaiki Kerusakan pada Handphone, Kawan Pustaka, Depok

Andi Hasad, 2004, Modul Teknik Telekomunikasi, Teknik Elektro (D3) UNISMA, Bekasi

Irawan Armin,  2005, Cara Praktis Jadi Teknisi Handphone, Fadillah Print, Surabaya

Tabloid Ponsel , Mazter  – Roaming

Bacaan terkait :

Blok Diagram dan Komponen HP